Sabtu, 01 Juni 2013

UN, Tentang Mengecewakan dan Motivasi


Hari ini adalah hari kelulusan siswa dan siswi SMP di seluruh Indonesia.. Jujur, saya cukup tegang dan gugup.. Hari ini sekolah saya juga mengadakan acara perpisahan (pensi) yang diselenggarakan pada pukul 08.00 – 14.00 di suatu gedung yang telah disewa sekolah, sementara pengumuman hasil UN akan diberitahukan pada pukul 14.15 tepatnya di sekolah kami..  Selama acara ini berlangsung, saya melihat teman-teman saya terlihat riang dan gembira, menikmati  jalannya acara.. Namun beda hal nya dengan saya.. Saya hanya bisa duduk dan diam selama acara berlangsung.. Tepat, karena gugup menunggu hasil UN..
Jujur, saya merasa iri pada teman-teman, yang begitu menikmati acara, bisa melepas kegundahan untuk sementara.. Tapi saya benar-benar tidak mampu.. Jam menunjukkan pukul 12.00, tepat 2 jam sebelum hasil UN diberitahukan, saya merasa semakin cemas, jantung saya berdebar, tapi saya merasa optimis bisa mendapatkan hasil yang bagus..

2 jam berlalu, tiba waktunya untuk hal yang telah lama ditunggu, saya dan teman-teman dekat saya bergegas menuju sekolah yang letaknya tidak jauh dari gedung tersebut.. Setelah sampai, saya menuju ke ruang kelas dan menuju meja guru yang sedang penuh dikerumuni oleh teman-teman yang sedang mencatat hasil UN nya.. Ada beberapa yang kecewa, hingga menangis, ada pula yang bersyukur karena Hasil UN nya memuaskan..

Tiba saatnya, saya melihat hasil UN, dan tanpa diduga, saya harus KECEWA! Bukan apa-apa, tapi jumlah NEM saya tidak lebih dari 27! Jujur, saya merasa sangat kecewa, marah, dan sedih.. Perasaan saya tidak karuan.. Jujur, sebenernya waktu UN saya sangat ambisius (ciee), dan sangat yakin, dengan mentargetkan jumlah NEM saya minimal 31, saya merasa yakin saya bisa masuk SMA favorit.. Namun, kini kandas sudah..

Saya bingung, apa yang harus saya katakan pada orang tua saya nanti? Dengan NEM yang jumlahnya sangat KECIL ini, sangat tidak memungkinkan saya bisa masuk SMA favorit, terkecuali jalan testing... Ya, hanya itu yang bisa saya harapkan.. Namun, sekilas saya menyadari, dari seorang teman yang jumlah NEM nya hampir sama dengan saya, dia menangis, dia kecewa.. Sekali lagi, perasaan pesimis mulai muncul ke benak dan pikiran saya.. “Siapa yang harus disalahkan Ya Allah? Apa benar ini yang terbaik buat saya?” gumam saya dalam hati..

Saya cukup serahkan semuanya kepada Allah SWT, dan bersegera pulang.. Ya, untuk kamu yang NEM nya mungkin sangat mengecewakan, bahkan dinyatakan tidak lulus, saya punya pesan buat kalian.. “TIDAK ADA YANG TIDAK MUNGKIN!”.. Kalian pikir, cuma gara-gara NEM kecil, bahkan tidak lulus bisa menghentikan mimpi kalian? Jangan harap! Ini hanya cobaan dari Tuhan, apabila kita bisa melewati ini semua, niscaya kita adalah orang yang LUAR BIASA! Seperti kata Ariel NOAH, “KALIAN LUAR BIASA!”..

Ingat, ini hanya sedikit beban yang kita dapatkan dalam berpendidikan, so? JANGAN MENYERAH! Lihat tokoh-tokoh yang sangat berpengaruh buat dunia, seperti Thomas Alfa Edison dan Mark Zuckerberg.. Mereka pernah di drop out waktu sekolah.. Namun apa? Mereka jadi sukses.. Ya, karena mereka bermimpi dan bekerja keras.. Dan satu hal lagi.. JANGAN PERNAH BERHENTI BERMIMPI! Saya sendiri mempunyai mimpi menjadi seorang dokter, namun saya sendiri menderita buta warna parsial yang tentu belum ada obatnya, namun apa saya akan menyerah? NO!

Sepertinya sekian yang bisa saya sampaikan dan saya ceritakan, ini murni pengalaman pribadi dan baru saja terjadi.. Yang terpenting, tetaplah menjadi pelajar Indonesia yang jujur dan pantang menyerah! Bye guys!

1 komentar:

Makhluk tuhn mengatakan...

Nilai unbk saya kecil ,nilai un sd kecil sampai smp juga kecil apakah itu termasuk cobaaan