Selasa, 04 Juni 2013

Ujian Nasional dan KEBERUNTUNGAN


Masih seputar Ujian Nasional SMP 2013.. Sudah tau kan, kalo saya dapet NEM yang begitu buruk? Kalo belum, baca post-an sebelumnya.. hehe.. Tapi pada kenyataannya, BANYAK sekali yang mendapatkan hasil UN yang buruk (kecil).. Dan setelah saya lihat, mereka semua adalah siswa-siswi yang pandai di sekolah kami..

Ya, ini nyata terjadi, khususnya di kota Bandung sendiri.. Banyak yang bahkan tidak percaya dengan NEM yang begitu kecilnya, sehingga ada beberapa yang menangis waktu pembagian NEM.. Saya sendiri cukup sedih ketika melihat NEM yang begitu kecil.. Tapi, seperti terbalik, banyak yang mendapatkan NEM kecil diantaranya adalah siswa-siswi yang menonjol dan pandai, sementara yang dianggap biasa, mendapatkan NEM besar..

Barusan, saya sempat ngobrol dengan salah satu teman saya yang menurut saya pandai, dia (hingga saat ini) masih belum percaya dengan NEM yang dia dapat.. Sama halnya dengan saya, saya pun cukup kecewa dan justru tidak percaya, mengapa saya bisa mendapatkan NEM yang begitu kecil.. Teman saya juga sempat berpendapat, katanya “Gak yakin aku dapet segitu, kok bisa ya.. Padahal aku udah optimis banget waktu ngerjain UN.. Toh soalnya gak susah-susah amat”..

“ANEH.. ANEH BANGET.. “ itu yang selalu terpikir oleh saya saat mau tidur, bangun tidur, makan bahkan setiap saat, saya selalu dihantui rasa kekecewaan.. Ini sungguh aneh bagi saya, apakah saya memang tidak beruntung??

Saya juga punya teman yang kemarin dapat NEM yang bagus.. Waktu saya bilang ke dia, “Wah, NEM nya bagus” dia malah jawab “Iya, lagi hoki”.. Saya langsung berpikir, MANA ADA UN HOKI?! INI BUKAN MASALAH KEBERUNTUNGAN! INI SOAL TANGGUNG JAWAB! APA YANG SUDAH KITA PELAJARI SELAMA 3 TAHUN, MASA WAKTU UN KITA MENGANDALKAN KEBERUNTUNGAN!

Saya justru tidak habis pikir.. Saya hanya ingin memohon kepada pemerintah, tolong hilangkan UN, karena saya rasa juga ini tidak efektif.. Saya lebih menghargai sistem TES LISAN untuk menguji kemampuan siswa.. Jika lulus dan siap ke jenjang yang lebih tinggi, barulah pakai jalur testing, agar siswa pun menjadi lebih aktif dan cenderung berpotensi...

Sabtu, 01 Juni 2013

Ujian Nasional, Sistem Pembelajaran Yang Kurang Efektif


Hingga sekarang, saya masih belum bisa percaya dengan nilai NEM yang saya terima.. Jujur, saya masih sangat kecewa.. Bahkan saya sangat tidak percaya, bagaimana mungkin saya bisa mendapatkan NEM yang begitu kecil, hingga saya disejajarkan dengan siswa biasa..

Yang paling mencengangkan buat saya adalah, nilai Bahasa Indonesia dan Matematika.. Saya sangat terkejut sekaligus kecewa mendapatkan nilai Bahasa Indonesia yang bahkan tidak lebih dari 5.. Dan untuk matematika sendiri, saya hanya bisa mendapat 7 sekian.. Namun, saya sempat berpikir, dimana letak kesalahan saya (pada waktu mengerjakan UN Bahasa Indonesia) sehingga bisa mendapat nilai yang begitu kecil.. Padahal, untuk Bahasa Inggris, saya mendapat nilai 9..

Sangat disayangkan bagi saya, sistem pembelajaran di Indonesia sangat aneh dan bahkan tidak efektif.. 3 tahun saya belajar di SMP, ditentukan lulus atau tidak lulus selama 4 hari.. Saya pun tidak menyalahkan itu, namun apa jawaban yang di set di komputer scanner sendiri sudah benar?

Ini sebenarnya cukup tidak adil.. Saya punya teman sekelas yang mendapat ranking 3 waktu semester 1.. Namun, waktu UN, dia mendapat NEM yang bahkan lebih kecil daripada saya (rank 9) dan bahkan saya mendapat NEM yang lebih kecil daripadada siswa yang tidak masuk 10 besar sekalipun..

TO pertama, saya meraih posisi 4 di sekolah dengan NEM 29,90; TO kedua nilai turun menjadi 27 sekian, dan TO ketiga, nilai saya naik drastis menjadi 31,90; Namun UN.. Ya, sangat mengecewakan.. 

Saya sendiri sekarang merasa minder dan pesimis karena tidak bisa masuk SMA favorit kecuali jika memang ada jalur testing.. Berbeda pada saat UN yang begitu bersemangat dan optimis dengan target mendapat NEM 31 sekian..

Jika sistem pembelajaran seperti ini, jujur saya sangat terbebani, karena yang harus diasah adalah bakat dan kemampuan, bukan sembarang belajar.. Saya sendiri tertarik pada Matematika dan Fisika, tapi sekolah memang menuntut untuk MENGUASAI semua mata pelajaran.. Ya, MENGUASAI...

Namun bagi kalian yang merasa dirugikan dengan NEM yang begitu kecil, jangan terlalu kecewa, karena NEM ini tidak membuktikan apa-apa.. Siapapun bisa mendapat NEM 32 atau bahkan lebih.. Padahal kita yakin bahwa mereka masih dibawah kita.. Ya, ini hanya keberuntungan.. KEBERUNTUNGAN...

UN, Tentang Mengecewakan dan Motivasi


Hari ini adalah hari kelulusan siswa dan siswi SMP di seluruh Indonesia.. Jujur, saya cukup tegang dan gugup.. Hari ini sekolah saya juga mengadakan acara perpisahan (pensi) yang diselenggarakan pada pukul 08.00 – 14.00 di suatu gedung yang telah disewa sekolah, sementara pengumuman hasil UN akan diberitahukan pada pukul 14.15 tepatnya di sekolah kami..  Selama acara ini berlangsung, saya melihat teman-teman saya terlihat riang dan gembira, menikmati  jalannya acara.. Namun beda hal nya dengan saya.. Saya hanya bisa duduk dan diam selama acara berlangsung.. Tepat, karena gugup menunggu hasil UN..
Jujur, saya merasa iri pada teman-teman, yang begitu menikmati acara, bisa melepas kegundahan untuk sementara.. Tapi saya benar-benar tidak mampu.. Jam menunjukkan pukul 12.00, tepat 2 jam sebelum hasil UN diberitahukan, saya merasa semakin cemas, jantung saya berdebar, tapi saya merasa optimis bisa mendapatkan hasil yang bagus..

2 jam berlalu, tiba waktunya untuk hal yang telah lama ditunggu, saya dan teman-teman dekat saya bergegas menuju sekolah yang letaknya tidak jauh dari gedung tersebut.. Setelah sampai, saya menuju ke ruang kelas dan menuju meja guru yang sedang penuh dikerumuni oleh teman-teman yang sedang mencatat hasil UN nya.. Ada beberapa yang kecewa, hingga menangis, ada pula yang bersyukur karena Hasil UN nya memuaskan..

Tiba saatnya, saya melihat hasil UN, dan tanpa diduga, saya harus KECEWA! Bukan apa-apa, tapi jumlah NEM saya tidak lebih dari 27! Jujur, saya merasa sangat kecewa, marah, dan sedih.. Perasaan saya tidak karuan.. Jujur, sebenernya waktu UN saya sangat ambisius (ciee), dan sangat yakin, dengan mentargetkan jumlah NEM saya minimal 31, saya merasa yakin saya bisa masuk SMA favorit.. Namun, kini kandas sudah..

Saya bingung, apa yang harus saya katakan pada orang tua saya nanti? Dengan NEM yang jumlahnya sangat KECIL ini, sangat tidak memungkinkan saya bisa masuk SMA favorit, terkecuali jalan testing... Ya, hanya itu yang bisa saya harapkan.. Namun, sekilas saya menyadari, dari seorang teman yang jumlah NEM nya hampir sama dengan saya, dia menangis, dia kecewa.. Sekali lagi, perasaan pesimis mulai muncul ke benak dan pikiran saya.. “Siapa yang harus disalahkan Ya Allah? Apa benar ini yang terbaik buat saya?” gumam saya dalam hati..

Saya cukup serahkan semuanya kepada Allah SWT, dan bersegera pulang.. Ya, untuk kamu yang NEM nya mungkin sangat mengecewakan, bahkan dinyatakan tidak lulus, saya punya pesan buat kalian.. “TIDAK ADA YANG TIDAK MUNGKIN!”.. Kalian pikir, cuma gara-gara NEM kecil, bahkan tidak lulus bisa menghentikan mimpi kalian? Jangan harap! Ini hanya cobaan dari Tuhan, apabila kita bisa melewati ini semua, niscaya kita adalah orang yang LUAR BIASA! Seperti kata Ariel NOAH, “KALIAN LUAR BIASA!”..

Ingat, ini hanya sedikit beban yang kita dapatkan dalam berpendidikan, so? JANGAN MENYERAH! Lihat tokoh-tokoh yang sangat berpengaruh buat dunia, seperti Thomas Alfa Edison dan Mark Zuckerberg.. Mereka pernah di drop out waktu sekolah.. Namun apa? Mereka jadi sukses.. Ya, karena mereka bermimpi dan bekerja keras.. Dan satu hal lagi.. JANGAN PERNAH BERHENTI BERMIMPI! Saya sendiri mempunyai mimpi menjadi seorang dokter, namun saya sendiri menderita buta warna parsial yang tentu belum ada obatnya, namun apa saya akan menyerah? NO!

Sepertinya sekian yang bisa saya sampaikan dan saya ceritakan, ini murni pengalaman pribadi dan baru saja terjadi.. Yang terpenting, tetaplah menjadi pelajar Indonesia yang jujur dan pantang menyerah! Bye guys!